Rectifier SC100 produk Eaton ini biasanya digunakan di BTS operator telco. Sesuai namanya, rectifier digunakan sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC milik PLN menjadi tegangan DC -48 DC. Setidaknya rectifier ini memiliki 3 bagian utama, yakni backplane sebagai magazine, modul suplai tegangan DC (dinamakan APR-48) dan Supervisory Module (SM45). Supervisory Module berfungsi sebagai monitoring kinerja rectifier sekaligus untuk memantau input-output (I/O) yang terhubung dengan rectifier.
Berhubung  rectifier SC100 Eaton ini hanya menggunakan supervisory module SM45 yang hanya memiliki port serial sebagai komunikasi data, maka mau tak mau harus kita konversi menjadi ethernet port yang berbasis IP agar bisa dimonitor dari jarak jauh. Pada supervisory modul yang lebih tinggi versinya seperti SM60 dan SM65 sudah memiliki port ethernet sehingga tidak memerlukan converter lagi. Satu lagi keunggulan module yang sudah support ethernet port (IP based) adalah mendukung protokol SNMP (Simple Network Management protocol) untuk melakukan pengambilan data rectifier maupun trapping alarm yang bersifat auto generate. Untuk tipe supervisory module yang hanya memiliki serial port (misal SM45) belum mendukung SNMP, jadi hanya menggunakan protokol S3P yang bersifat proprietary (defined by manufacturer) dan tidak standard internasional. Hmm, mau tidak mau kita harus mempelajari protokol tersebut jika ingin membuat software monitoring sendiri.
Untuk mulai project monitoring rectifier ini, anda harus membeli sebuah converter ethernet to serial. Hubungkan serial port modul SM45 ke serial port converter menggunakan NULL serial cable female-female (straight). Sedangkan sisi port ethernet dari converter dihubungkan ke transmisi IP based yang tersedia. Jangan lupa untuk mengeset IP dan port TCP dari converter eth2ser tersebut.
Karena menggunakan protokol komunikasi yang tidak umum alias proprietary, maka untuk sementara saya menggunakan software bawaan rectifier ini untuk sekedar mencoba apakah settingan dan konfigurasi converter sudah benar atau belum. Software yang digunakan adalah DC Tools. Software ini (semestinya) disertakan dalam setiap pembelian retifier ini. Â Sebenarnya DC tool ini merupakan tool monitoring rectifier onsite, jadi seharusnya Anda harus berada site untuk menggunakan software ini. Jadi Anda harus menggunakan kabel serial DB5 untuk berkomunikasi dengan rectifier dan harus dikoneksikan secara fisik. Namun berkat converter ethernet to serial (eth2ser) ini Anda tidak perlu ke site namun cukup duduk manis di kantor :-).
Karena Anda berada di kantor sedangkan port serial-nya ada di remote area, maka Anda harus create dulu virtual serial port (VSP) dari koneksi TCP/IP ari jaringan LAN kantor. Caranya mudah sekali, cukup menggunakan gunakan software gratisan di internet, yakni HW Virtual Serial Port (silahkan googling di internet). Instal software ini, dan kemudian definisikanlah settingannya sesuai dengan konfigurasi converter eth2serial yang anda pasang di rectifier remote.
Pada contoh di atas, saya men-define IP 10.20.xx.xx port 5000 (remote) sebagai port serial  COM9 (local). Setelah selesai menyetting VSP, langkah terakhir adalah me-running software DCTools untuk melakukan monitoring rectifier secara remote. Setting koneksi DCTools di COM9, centang koneksi tersebut dan tunggu beberapa saat, software monitoring akan muncul dalam sekejap 🙂
Selamat mencoba .. . .. . .
NB: Jika Anda membutuhkan modul Ethernet to Serial, silahkan menuju link berikut, tersedia juga modul yang sudah ada box/casing-nya dengan pilihan power supply 220 VAC atau 48 VDC. Untuk yang tipe power supply 48 VDC, keuntungannya bisa langsung dikoneksikan ke rectifier sehingga tidak akan mati ketika tegangan PLN mati (ter-back up oleh baterai rectifier)
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
dear mas Aji,
Saya sudah coba, sesuai dengan “SOP”nya mas Aji.
Tapi kenapa belum bisa juga ya..
Status LAN : Eror
Mohon bantuan nya..
TKS – Salam,
dicoaja
di-ping bisa ga mas?
Dear Mas Aji,
Kebetulan saya sebagai customer akan melakukan uji terima (stand alone) rectifier dengan modul SC 200. Apakah bisa dilakukan remote (butuh Software atau hardware tambahan ?) sementara di sisi site belum ready untuk networkingnya. Sebagai tambahan info area site tersebut sudah tercover 3G.
Singkatnya dari rectifier jika dihubungkan dengan modem handphone apakah dapat dilakukan remote dari office. Thanks – Maturnuwun
SC200 itu kalo ga salah udah ip based ya? (ada port RJ45). Kalo udah ada berarti bisa diremote via internet. Syaratnya hrs ip public (dari ISP) atau ip private (dr simcard/operator) + dynamic/aliasing DNS
Dear mas ajie,
Perusahaan kami mempunyai eaton sc200, akan tetapi pin nya lupa teknisi yang dulu dihubungi sudah tidak bisa pertanyaan kami :
1. Bagaimana cara reset pin nya?
2. Berapa default pin eaton sc200?
Terima kasih.
sc200 saya belum pernah pegang pak. Bisalihat di datasheet atau hubungi pricipalnya atau bisa juga hubungi vendornya d indonesia
Ada tutorial cara konek onsite untuk sc100 ini ga mas aji?
Butuh nya apa saja ya?please help
sebenarnya serial RS232 biasa. Tinggal plug in kemudian tunneling di sisi jaringan LAN/WAN-nya, kemudian di sisi server tinggal mengikuti settingan di sisi client (ip address berapa, port tcp berapa)
Dear mas Aji,
untuk kabel db9 nya itu pin outnya gmn?kala baca2 di scribd katanya null-modem,saya sudah ikutin pin out null modem cable masih gagal,mohon bantuannya,saya konek di site
terima kasih
bukan null modem mas, beli aja usb to rs232, nanti tinggal disambungkan secara straight ke recti modul
Maaf saya tidak bisa reply,kalau konek onsite langsung dari rs232 straight ya
besok saya coba lagi
terima kasih
Dear Mas Aji,kebetulan saya punya Edge Port/1 rs232 to usb,apakah suppot tidak ya untuk konek SC100?atau harus merk BAFO
terima kasih
secara umum semua merk bisa mas