Mkrokontroler ATMega-8535 diberi kelebihan oleh pembuatnya berupa port yang mampu membaca tegangan analog. Usut punya usut, rangkaian internal mikrokontroller ATMega ini ternyata sudah ‘dipersenjatai’ dengan internal ADC (Analog to Digital Converter) sehingga mampu membaca tegangan analog di pin/port digital. Tentu saja Anda harus menginisialisasi pin/port tersebut sebagai pin/port analog. Sebagai catatan, jika kita berbicara pin maka yang dimaksud adalah satu bagian dari port misalnya Port A.0, sedangkan jika bicara port berarti kumpulan 8 buah pin menjadi satu dengan satu nama misalnya Port A (PA), Port B (PB), Port C (PC), dan Port D (Port D). Jika Anda masih bingung dengan pengertian ‘Port’, anggap itu adalah sebuah pintu gerbang masuk/keluar sebuah data dengan lebar data tertentu (dalam hal mikro ATmega lebar data port adalah 8 bit yang secara fisik berarti 8 pin). Semoga Anda tidak bingung ya, karena sangat berpengaruh terhadap pemahaman materi artikel ini (dan artikel mikro lainnya) selanjutnya.
OK, back to topic, kali ini kita akan belajar bagaimana membaca data sensor yang sudah dikondisikan sinyalnya menjadi 0 – 5 V. Mengapa range tegangannya hanya sampai 5V? tak lain tak bukan karena mengikuti tegangan kerja mikro AVR ini. Ingat, level tegangan yang masuk ke mikro memang dibatasi sampai 5V, namun sensor bisa membaca range tegangan berapa saja asal nantinya dikondisikan (dikonversi) tegangannya menjadi 0-5V. Sebagai contoh jika sensor membaca tegangan 0 – 51 VDC (tegangan rectifier BTS), maka tegangan ini harus dikonversi menjadi 0 – 5V sebelum masuk ke port analog mikro AVR.
Untuk pengkondisi sinyal (DC – DC converter) Anda dapat membuat rangkaian sendiri, namun paling mudah adalah membeli power module yang sudah banyak tersedia di pasaran (kalo kesulitan mendapatkannya bisa pesan ke saya he he he)
Jika rangkaian pengkondisi sinyal sudah siap, Anda bisa melanjutkan ke artikel berikutnya yang membahas tentang software AVR ATMega 8535 untuk menghandle tegangan analog. Nantikan ya
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
Klo pake dc to dc converter yg di pasaran antara input dan output apakah liner ? maksudnya klo input 30 volt apakah output sekitar 3 Volt ?
output fix ssesuai rate. Misal output rate 12V maka outputnya akan tetap 12V
apakah sensor arus, sensor tegangan, dan sensor putaran yang bisa dibaca oleh mikrokontroller arduino uno untuk pengujian motor dc 5 KW?