Port parallel umumnya digunakan untuk koneksi printer untuk mencetak dokumen. Tapi itu dulu, sekarang port parallel relatif sudah tidak ada pada generasi PC/laptop modern dan digantikan oleh port USB. Printer yang menggunakan port parallel, yakni printer dot matrix juga sudah jarang ditemui kecuali pada toko-toko/perusahaan yang membutuhkan pencetakan invoice. Sedangkan port serial, dulunya sering digunakan untuk koneksi dengan mouse atau komunikasi data dengan perangkat lain, seperti modem, bluetooth, dll. Sama seperti port parallel, port serial sekarang ini juga sudah jarang digunakan.
Bagi para hobbys/professional sistem kendali, port parallel dan serial dapat di-enhance dengan difungsikan sebagai port I/O (Input/Output), tidak hanya sebagai port untuk nge-print atau untuk mouse saja. Tapi ya itu, susah banget mencari PC yang masih ada port parallel dan serial. Kalaupun ada, CPU-nya relatif jadul dan tidak perform untuk aplikasi-aplikasi jaman sekarang. Namun jangan kuatir, saya menemukan motherboard yang memiliki port parallel yang dapat Anda rakit menjadi mini PC. Dengan demikian dapat Anda manfaatkan port parallel tersebut untuk kebutuhan sistem kendali Anda. Dapat Anda bayangkan betapa powerfull-nya sistem kendali menggunakan motherboard +port parallel/serial ini. Karena apa? Karena motherboard ini dapat Anda install Sistem Operasi Windows (Windows 7 atau 8 atau yang terbaru) sehingga Anda lebih fleksibel dalam menginstal aplikasi-aplikasi modern lain seperti database engine, web server, dll. Anda juga akan mendapatkan fleksibilitas dalam memanfaatkan perangkat lain yang berupa USB device, seperti USB to Ethernet, USB to RS485, USB mouse/keyboard, dll. Menarik bukan? Bagi Anda yang penggemar Linux pun bisa melakukan hal yang sama, cuma berhubung saya kurang familiar dengan linux jadi saya tidak bisa mengulas lebih detail.
Adalah motherboard Intel D2500HN yang saya maksud. Motherboard ini memiliki port parallel dan serial yang sangat cocok dengan kebutuhan project sistem kendali saya. Port parallel saya manfaatkan untuk port kendali I/O sedangkan port serial saya manfaatkan untuk komunikasi dengan mikrokontroller Arduino sebagai client yang mengirim data sensor. Motherboard ini memiliki prosesor Intel Atom D2500 onboard dengan kecepatan clock sebesar 1,86 Ghz (dual core). Untuk RAM, yang compatible adalah tipe SODIMM dan tersedia dua slot dengan maksimal perslot adalah 2GB. Jadi maksimal RAM yang ditambahkan adalah 4GB. Untuk antarmuka peripheral yang dimiliki adalah port USB (4 buah), port parallel, port serial, port RJ45 untuk LAN, port mic/sound untuk multimedia dan PS/2 untuk mouse/keyboard jadul :). Lengkap bukan? Untuk sebuah sistem kendali tentunya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sistem.
Jika Anda memutuskan menggunakan motherboard ini sebagai sistem kendali, tentunya Anda harus merakitnya menjadi sebuah PC yang dapat menjalankan sistem operasi dulu (Windows/Linux). Persyaratan minimal yang harus Anda rakit adalah RAM (SODIMM), harddisk (misal 500GB) dan power supply ATX. Untuk pengganti power supply ATX dapat Anda baca di Pico PSU. Harddisk digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan aplikasi/software handler kelak jika sudah berfungsi sebagai sistem kendali. Untuk software, jika akan memanfaatkan port parallel dan serial Anda dapat menggunakan Delphi sebagai SDK-nya (Software Development Kit). Bagaimana caranya? Dapat Anda simak pada artikel selanjutnya 🙂
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com