PLC atau Power Line Carrier adalah teknologi memodulasi data melalui tegangan listrik PLN. Kita tahu bahwa tegangan PLN berada pada kisaran 220 VAC dan berbentuk gelombang sinusoidal dengan frekuensi 50 Hz. Oleh karena itulah kebanyakan orang menyebut tegangan PLN dengan tegangan bolak-balik, karena memang kutub potensial tegangannya akan berubah-ubah setiap 10 milidetik sekali (setengah gelombang sinusoidal 50 hertz). Nah, dengan teknologi PLC ini, data akan di-insert (dimodulasi) dalam gelombang sinusoidal listrik PLN tadi pada sisi tranmistter dan di-demodulasi (diterjemahkan) lagi pada sisi receiver. Kurang lebih ilustrasi teknologi PLC adalah sebagai berikut
Terlihat rumit? Kalau jaman kuliah saya dulu (awal tahun 2000-an) mungkin iya :). Dulu untuk membuat modem (modulator-demodulator) PLC  menggunakan teknologi FSK (Frequency Shift Keying) dengan kecepatan di bawah 32kbps! Hmmm, sekarang mana laku kalau diimplementasi untuk mass production :). Beruntunglah sekarang ini teknologi semakin berkembang sehingga dengan kualitas yang lebih baik, Anda akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Penulis menemukan satu produk modem PLC di toko komputer yang mungkin orang nggak begitu ngeh dengan fungsinya, karena jarang sekali orang menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Padahal kalau dilihat potensinya, alat ini dapat me-reduce kebutuhan instalasi kabel LAN baru. Betapa tidak, dengan alat ini Anda cukup colok kabel  LAN di modem, kemudian modemnya dicolok ke kabel listrik. Jika ada client lagi, cukup melakukan hal yang sama, yakni pasang modem lagi. Demikian seterusnya, satu client satu modem yang terhubung lewat jaringan listrik. Kurang lebih ilustrasinya adalah sebagai berikut:Â
Yang perlu Anda perhatikan adalah spek alat ini. Kecepatan maksimal modem ada yang 85Mbps ada juga mencapai 100 Mbps atau setara dengan kabel LAN pada umumnya (fast Ethernet). Yang jelas lebih cepat dari bandwidth wireless (WIFI) yang hanya berkisar 54 Mbps untuk throughput-nya. Untuk jarak tempuh, modem PLC ini hanya efektif untuk jarak kabel maksimal 300m namun tidak tertutup kemungkinan dengan teknologi yang lebih, suatu saat nanti bisa lebih jauh dari itu. Sebenarnya jarak 300 m masih lebih baik daripada menggunakan kabel LAN yang hanya efektif di kisaran 100 m saja. Namun perlu Anda ketahui bahwa alat/modem ini hanya bisa saling berkomunikasi dalam jaringan kabel listrik yang berada di bawah trafo PLN yang sama. Jika salah satu node/client berada di luar trafo PLN maka alat ini tidak bisa berkomunikasi. Mungkin kata yang tepat adalah ‘belum bisa’, karena dengan perkembangan teknologi, sesuatu yang nampaknya mustahil hari ini dapat dengan mudah dicapai pada suatu saat nanti.
Alat ini dapat Anda gunakan untuk membangun jaringan LAN dalam rumah atau kantor  tanpa menggelar instalasi kabel baru. Cukup mudah dan ringkas serta menghemat biaya. Alat ini sebenarnya saya gunakan pada salah satu project saya yang berkenaan dengan sistem kendali ruangan yang berbasis jaringan LAN. Saya gunakan modem ini untuk meng-utilize kabel listrik eksisting sehingga dapat meminimalisir penarikan kabel untuk komunkasi data antara server dan client. Kapan-kapan akan saya tulis detail project ini sebagai pembelajaran pengetahuan di bidang sistem kendali.
update : prakteknya ada di sini
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
berapaan tuh mas harga modemnya? dan bisa dibeli di mana? kl d banjarmasin mungkin blm ada. bisa minta merk dan type modemnya ngga mas yg detail supaya bisa cari dan beli online aja. berarti kalo ada 2 pc client perlu 2 modem gitu mas? trims!
hrg modem plc sekitar 300 rb-an. Bisa dibeli di toko komputer terdekat (atau online).
Iya, kalo 2 client berarti butuh 2 modem
boleh itu mas,bisa di beli di mana y mas,cara installasinya bagaimana.buat tutorialnya mas
di toko2 komputer byk yg jual mas. Insya Allah dibuatin tutorialnya 🙂
mas kpan tutorialnya keluar sya butuh ni hehhe
lagi sibuk nulis buku nih mas, mungkin minggu depan
kren thu mas, kalau di pakai pada warnet yang bertingkat,,, ga perlu sediakan kabel utp yang panjang lagi yah
iya, betul
Mas agan, saya mau beli modem PLC nya dimana? toko2 online lokal gak ada,. Tolongin saya, dimana bisa dapat Modem PLC ini,penasaran.
silahkan hubungi contact saya
Mas, misalkan dengan 3 atau lebih PLC apakah masing2 PLC dapat saling berkomunikasi?
bisa mas, asal konfigurasi IP, subnet mask dan gateway sudah dalam kelas yang sama. Kalo tidak sama sebenarnya juga bisa asal ada router (advanced)
bos… kebetulan saya usaha rt/rw net.
kira-kira bisa apa nggak ya di terapkan di usaha saya
kalo melewati trafo PLN tidak bisa pak, harus di-jumper sebelum dan sesudah trafo (kabel LAN-nya ya, bukan kabel listriknya)
Maksudnya trafo PLN = meter PLN di rumah ?
Atau maksudnya trafo PLN = gardu PLN ?
Mhn pencerahannya.
Tks.
trafo PLN tidak sama dengan kwhmeter mas. Coba keluar rumah sebentar, tengok ke atas, urutin kabel listrik dari tiang PLN. Nanti selang beberapa rumah pasti ada trafo PLN. Kalo gardu PLN beda lagi. Gardu PLN itu istilahnya induk dari beberapa trafo PLN dari kelompok rumah, jadi semacam trafo tapi dengan daya yang lebih besar lagi
Sorry gan ada channel youtube ngga ? Ane penasaran nih
belum ada, kpn2 dibuatin 🙂
Menurut mas Ajie, kira2 pertimbangannya apa ya modem PLC ini belum diadopsi lebih banyak lagi ya? ditunggu juga review instalasi dan hasilnya, apa kah biaya listrik naik signifikan atau pengaruh ke perangkat elektronik lain?
terima kasih sebelumnya atas informasi yg udah dishare.
kalo tagihan listrik sih ngga naik mas gara2 alat ini, karena dia hanya modulasi/demodulasi tcp/ip ke frekuensi listrik. Kalo alatnya sendiri sih less power consumption, watt-nya sama seperti watt-nya switch atau router.
Kalo menurut sy, alat ini blm byk dipakai karena blm banyak yg pada tau aja 🙂