Windows memang sistem operasi terpopuler di dunia. Tapi dibalik itu Windows tidaklah sempurna, terbukti minimal sebulan sekali sistem auto update Windows Anda akan meminta merestart laptop untuk update security dan hotfix lainnya. Yah, kadang menjengkelkan juga ya, udah download lama, proses instal update juga kadang lama juga, bisa makan waktu sampai 3 jam. Huft, siapa juga yang ga kesal kalo menghadapai situasi macam gitu :). Itulah salah sisi ‘kelam’ OS Windows, sisi kelam lain yang tak kalah berbahaya tentunya virus-virus yang jumlahnya bejibun dan selalu ‘bermutasi’ jadi lebih canggih. Barangkali buat bahan jualan produsen antivirus kali ya, supaya jualan mereka laku, he he he. Oke, barangkali itu sedikit preface untuk artikel kali ini, saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai Windows sebagai OS, tapi kebutuhan praktis agar laptop kita selalu kencang dan nyaman saat digunakan bekerja. Berikut ini beberapa tips dari saya, dicoba langsung di laptop saya, bukan hasil copas sana sini 🙂
Tips Optimasi Windows Supaya Tidak Lemot
- Diagnosa Windows Anda
Tentunya kita berkerja, melakukan troubleshoot sesuatu ada dasarnya bukan? Jadi kita akan melalukan riset kecil-kecilan dengan objeknya adalah laptop kita. Cara termudah dan gratis (tidak perlu menginstal software macem2) adalah dengan melihat Task Manager. Caranya klik kanan Windows Taskbar Anda, kemudian pilih Task Manager. Atau kalau bingung tinggal ketik aja ‘Task Manager’ kotak search di pojok kiri monitor Anda.
Itulah kondisi saat ini yang terjadi di laptop Anda di belakang layar (background). Artinya secara visual mungkin laptop kita sedang tidak ngapa-ngapain, tapi sejatinya sedang melakukan ‘sesuatu’ di belakang layar
2. Analisa Data
Setelah Anda mendapat data background service dan foreground app (aplikasi visual yang sedang berjalan) dari jendela Task Manager, kini saatnya kita menganalisanya. Dari tangkapan layar di atas, setidaknya ada 3 hal yang menjadi perhatian khusus kita, yakni ‘CPU’, ‘Memory’ dan ‘Disk’. Ketiga parameter inilah yang biasanya menjadi faktor utama laptop Anda lemot. Untuk parameter ‘Network’ tergantung dari jaringan LAN/WIFI Anda, sedangkan ‘GPU’ pada dasarnya digunakan untuk kartu grafis monitor Anda, jadi seharusnya jarang overload, kecuali Anda gunakan untuk mining cryptocurrency, AI (Artificial Intelligence) processing dan sejenisnya. Tapi untuk mudahnya parameter network dan gpu bisa kita abaikan dulu.
Dari tiga parameter utama (CPU, memory dan disk) coba Anda analisa, mana di antara ketiganya yang sedang high load atau bahkan overload (angka persentasi tinggi menunjukan utilisasi resource yang tinggi terhadap load). Secara umum bisa dikatakan jika ‘CPU’ Anda overload maka Anda harus ganti laptop (karena upgrade CPU di laptop sangat tidak memungkinkan), jika memory overload berarti Anda harus upgrade memory (RAM) dan jika ‘Disk’ Anda overload berarti Anda harus segera mengganti harddisk ke tipe dengan rpm tinggi (not recommended) atau tipe SSD yang lebih mahal. Eits, tunggu dulu, sebelum Anda membelanjakan budget Anda sebaiknya baca dulu langkah ketiga di bawah, siapa tau berhasil 🙂
3. Take Action
Setelah kita memetakan permasalahan, coba kita analisa lagi Task Manger lebih mendalam. Perhatikan kolom sebelah kiri, apa aja sih aplikasi/windows service yang menyebabkan overload di sisi CPU/memory/disk? Anda dapat mengklik kolom CPU/memory/Disk untuk mengurutkan angka dari high utilization ke low utilazation. Kemudian cek lagi bagian aplikasi/service (kolom ‘Name’), mana saja yang menyebabkan laptop kita lemot (high utilization). Cobalah menghentikan operasional aplikasi/service tersebut dengan mengklik kanan aplikasi/service tersebut kemudian pilih ‘end task’, kemudian amati perubahan status/angka persentasi di kolom sebelah kanannya. Satu persatu Anda coba demikian sampai ketemu penyebab laptop Anda lemot.
Sebagai contoh untuk case laptop saya di atas, ternyata saya menemukan bahwa service ‘Windows Compatibility Telemetry‘ menyebabkan high disk usage bahkan sampai 100% !!! Terpaksanya harus saya disable karena menyebabkan laptop lemot. Setelah saya cek, ternyata service Windows Compatibility Telemetry ini adalah semacam program/service yang mengirim data habitual windows (crash, bug, performance, user behaviour, dll) kita ke server microsoft, jadi saya pikir tidak terlalu pentinglah buat pengguna dan bisa kita hapus selamanya (maaf ya Microsoft, bikin lemot sih he he 🙂 ). Caranya cukup mudah, ketik tombol Windows+R kemudian ketik ‘regedit’, kemudian cari HKEY_LOCAL_MACHINE – SOFTWARE – Policies – Microsoft – Windows – DataCollection. Kemudian klik kanan key ‘DataCollection’, pilih ‘New – DWORD (32-bit) Value, kemudian buat key baru dengan nama ‘Allow Telemetry’ isikan dengan nilai 0.
Cara di atas bukan satu-satunya cara men-disable ‘Windows Compatibility Telemetry’ service. Bisa Anda googling sendiri untuk cara-cara lain yang sekiranya mudah buat Anda
Hasilnya works like a charm 🙂 , laptop kembali ngacir, siap untuk programming, testing dan apapun aktivitas Anda
Disclaimer: hasil bisa jadi akan berbeda jika diterapkan di laptop Anda. Biasakan untuk troubleshoot secara ilmiah (take action based on symptoms), tidak sekedar meniru yang dilakukan orang karena environment dan resource laptop akan sangat berbeda satu sama lain.
Demikian sedikit tutorial dan hasil eksperimen mengenai cara mengatasi laptop lemot, semoga bermanfaat
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com