Contents
Buzzer adalah aktuator yang outputnya berupa suara. Buzzer terbuat dari bahan piezoelectric yang dapat bergetar saat diberi tegangan. Secara umum, dengan memberi frekuensi tertentu pada level tegangan kerjanya, buzzer akan mengeluarkan warna suara (tone) berbeda. Di pasaran, komponen buzzer ada banyak jenisnya. Dari sisi warna suara ada buzzer aktif dan buzzer pasif. Buzzer aktif hanya dapat mengeluarkan satu jenis suara begitu hidupkan dari controller (diberi logic ‘1’ pada tegangan 3.3V / 5V), sedangkan buzzer pasif membutuhkan dapat mengeluarkan berbagai macam jenis suara berdasarkan input frekuensi yang diberikan controller. Sementara dari sisi kontinuitas suaranya, buzzer ada yang mengeluarkan suara terus menerus (biiiiiiiiip) ketika diberi tegangan (tipe continues), tapi ada pula yang bunyinya ada intervalnya (bip bip bip) walaupun diberi tegangan konstan (tipe intermittent).
Spesifikasi Buzzer secara umum:
- Warna : hitam / putih
- Frequensi kerja : 2-4 Khz
- Suhu kerja : – 20° C to +60°C
- Tegangan kerja : 3V – 24V DC
- Noise level : 85-95 dB
- Konsumsi arus < 15mA
Setelah mengetahui karakteristik buzzer, sekarang mari kita coba mempraktekkannya menggunakan papan modul Basic Trainer Kit
Alat dan Bahan
- Papan modul Basic Trainer Kit
- jumper female to female 2 pcs saja
- power supply 12V / 5A
- Raspberry Pi 3 atau 4
- Laptop
- Smartphone sebagai WIFI hotspot
- Putty dan Notepad++ sebagai development kit (persiapan)
Gambar rangkaian untuk percobaan ini
Sedangkan wiring di papan modul Basic Trainer Kit adalah sebagai berikut:
Buzzer yang ada di papan modul bertipe buzzer aktif dengan continues sound. Buzzer ini dirakit dengan model ‘active high’ dengan kaki GND langsung terhubung ground sistem dan pin (+) terhubung dengan pin Raspi. Ini artinya setiap Anda beri tegangan (3.3V di Raspberry Pi) maka buzzer akan terus menerus mengeluarkan suara. Bagaimana caranya? simak terus tutorialnya berikut ini.
Program Python Buzzer Aktif – Raspberry Pi
Buka Notepad++ Anda kemudian ketikkan program sederhana sbb:
import RPi.GPIO as GPIO buzzer = 18 GPIO.setwarnings(False) GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setup(buzzer, GPIO.OUT) GPIO.output(buzzer, GPIO.HIGH)
Simpan dengan nama, misalnya “buzzer.py” (tetap beri tanda petik dua saat save file di Notepad++)
Kemudian buka aplikasi Putty, dan remote login ke Raspberry Pi Anda (cara remote login Raspi dari Putty)
Jalankan progam dengan menjalankan perintah
pip install buzzer.py
Amati yang terjadi, seharusnya buzzer di papan modul Basic Trainer Kit akan berbunyi. Untuk mematikan bunyi buzzer ubah baris [10] script di atas menjadi
GPIO.output(buzzer, GPIO.HIGH)
simpan file dan jalankan sekali lagi script-nya melalui Putty
Sekarang kita kita coba membuat buzzer mengeluarkan suara dengan jeda misalnya tiap satu detik sekali. Programnya adalah sebagai berikut
import RPi.GPIO as GPIO import time buzzer = 18 GPIO.setwarnings(False) GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setup(buzzer, GPIO.OUT) while True: GPIO.output(buzzer, GPIO.HIGH) time.sleep(1) GPIO.output(buzzer, GPIO.LOW) time.sleep(1)
Jalankan lewat Putty, amati dan dengarkan bunyi buzzer
Penjelasan program
- Baris [1] : memanggil library ‘RPi.GPIO’ untuk mempemudah bekerja dengan GPIO Raspi
- Baris [2] : menyertakan library ‘time’ untuk nanti dimanfaatkan function delay-nya
- Baris [4] : mendefinisikan buzzer nantinya di pin 18 (GPIO18)
- Baris [6-7] : pengaturan GPIO dalam library ‘RPi.GPIO’. Mode BCM artinya penyebutan GPIO berdasarkan label BCM (bukan nomor pin ‘Board’)
- Baris [9] : setup pin GPIO sebagai pin output (untuk mengendalikan buzzer)
- Baris [11-15] : membuat loop untuk menghidupkan dan mematikan buzzer dengan delay 1 detik
Demikian tutorial kali ini. Dalam kesempatan kali ini kita telah belajar apa itu buzzer, tipe-tipe buzzer yang tersedia di pasaran dan bagaimana menggunakannya di Raspberry Pi. Sebagai catatan, buzzer ini banyak digunakan sebagai indikator/warning ke user dengan mengatur interval bunyinya. Misal jika pertama kali masuk sistem atau ada suatu proses yang berhasil dilakukan sistem biasanya buzzer akan dihidupkan sekali saja (sebagi indikator). Tapi misal ada sensor yang melebihi threshold atau ada alarm, biasanya buzzer akan dibunyikan dengan interval cepat. Tapi ini semua tergantung dari desain sistem Anda, Selamat berkreasi 😊
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com