Filosofi Pemrograman Android Menggunakan Pascal-Lazarus

Dear temans, pemrograman Android menggunakan Pascal melalui IDE (Integrated Development Environment) Lazarus adalah sangat mudah seperti layaknya mendesain program untuk aplikasi desktop. Semua proses development seperti desain tampilan/UI (User Interface), kompilasi, build, debug adalah sama persis dengan pemrograman Lazarus untuk aplikasi desktop.

Saya menyebutnya ‘filosofi’. Ya, perbedaannya adalah ‘filosofi’ pemrograman.

Filosofi pertama : Lazarus diinstal di OS Windows/Linux dengan CPU intel (i386), sementara outputnya akan diinstal di OS Android dengan prosesor ARM. Why it can be doing? Jawaban/solusinya adalah menggunakan compiler yang bersifat cross compile (dalam hal ini adalah FPC – ppccrossarm). FPC kepanjangannya adalah Free Pascal Compiler, yakni sebuah compiler open source yang dikembangkan oleh komunitas FreePascal yang memiliki banyak varietas compiler salah satunya adalah ‘ppccrossarm’.

Filosofi kedua : Membuat aplikasi Android menggunakan Lazarus adalah membuat shared library bukan sebuah ‘program’ seperti pada aplikasi desktop. Cara kerja shared library adalah mirip file *.dll dalam sistem operasi Windows. Shared library yang dihasilkan Lazarus akan menjadi referensi bagi file activity yang ditulis dalam bahasa Java. Dengan demikian file activity.java ini akan tahu bagaimana untuk menampilkan UI, menangani event dari user, sampai melakukan sebuah processing data. Filosofi yang kedua ini sangat penting untuk Anda pahami, karena Anda harus tahu dimana sebenarnya letak source code (aplikasi) yang Anda tulis dalam bahasa Pascal berada dan bagaimana perannya dalam aplikasi Android.

Filosofi ketiga : Shared library yang dihasilkan Lazarus bersama-sama dengan framework development Java (file activity.java, AndroidManifest.xml, \res, \src, dll) akan di-build oleh builder (tools javac, apkbuilder, jarsigner, zipalign) menjadi APK. Karena tetap menggunakan framework Java, maka aplikaasi Android yang dihasilkan dari Pascal ini akan stabil dan tidak membahayakan user.

Filosofi keempat : Aplikasi Android yang dibuat dalam bahasa Pascal tetap mengakses subrutin Java – sebagai default pemrograman yang direkomendasikan Google – melalui perantara sebuah pipeline yang bernama ‘JNI’ (Java Native Interface). JNI ini ada di Android NDK (Native Development Kit), jadi Anda mutlak memerlukan Android NDK dalam pemrograman Android dengan  Pascal-Lazarus

Filosofi kelima : installer APK yang dihasilkan dari proses di atas adalah bersifat native (berjalan di perangkat Android) dan WYSIWIG (What You See Is What You Get). Jadi apa yang Anda rancang di Form Designer Lazarus maka itulah yang jadinya aplikasi Android Anda.

Demikian sedikit tambahan informasi berkenaan dengan pemrograman Android dengan bahasa Pascal via IDE Lazarus, yang saya rangkum dari banyak referensi. ‘Filosofi’ di atas sebenarnya adalah istilah saya sendiri, yang saya maksudkan agar Anda bisa lebih mengerti dalam memahami sistem pemrograman Android dengan Pascal, karena di sini teknik pemrogramannya benar-benar lain dengan yang biasa Anda hadapi. Saya harapkan lima ‘filosofi’ di atas benar-benar Anda pahami sebagai dasar untuk melangkah ke tahap berikutnya : Memahami arsitektur pemrograman Android dengan Pascal (next article).  Semua pembahasan di atas secara detail ada di buku saya yang terbaru. Ohya, Lazarus bisa dikatakan adalah IDE versi open source dari Delphi. Jadi jika Anda telah familiar dengan Delphi, maka akan sangat mudah bagi Anda untuk bermigrasi ke Lazarus.

Saptaji, ST. M.Tr.T

a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com