Cara ‘Tidak Normal’ Untuk Menyetting IP Camera

Kadang kita dihadapkan pada situasi dimana IP Camera yang kita beli hilang CD-nya atau CD-nya tidak terbaca atau ada CD-nya tapi software pencari IP (IP finder) ipcam tidak mampu mencari IP address dari IP Camera.  Jika Anda menghadapi situasi yang demikian, mungkin tutorial berikut akan membantu Anda. Langkah-langkah berikut saya sebut cara ‘tidak normal’ untuk menyetting IP Camera, karena normalnya Anda hanya menginstal aplikasi IP finder yang ada di CD, kemudian akses IP tersebut melalui web browser, untuk kemudian melakukan setting konfigurasi melalui menu-menu yang ada. Untuk langkah ‘normal’ bisa anda baca selengkapnya di ‘cara setting ip camera’.

Langkah pertama, reset IP Camera Anda. Ini akan mengembalikan semua settingan IP Camera ke settingan manufacturer default.  Caranya, cari semacam tombol kecil yang ada casing ipcam. Coba cari dengan teliti, biasanya tombol tersebut ada di bagian bawah casing. Jika sudah menemukan tombol reset tersebut, tekan sekitar 3-5 detik, kemudian lepaskan. Jika ada semacam lampu LED, LED tersebut akan berkedip tanda controller ipcam sedang flashing, tapi jika tidak ada LED, anggap saja reset Anda berhasil he he.

Langkah kedua, Anda harus punya perangkat DHCP server. Perangkat ini bisa berupa router, WIFI router atau WIFI access point atau apa saja yang dapat memberikan IP addres secara otomatis (DHCP) kepada setiap perangkat aktif berbasis IP  yang terhubung dengannya. Jika benar-benar tidak punya, Anda masih bisa menggunakan DHCP server berbasis software yang dapat diinstal di Windows. Kapan-kapan saya akan menulis tutorial tersendiri untuk software ini. Intinya pada langkah kedua ini, DHCP server akan memberikan IP address secara otomatis dan acak kepada IP camera. IP address inilah yang nantinya digunakan untuk menyetting IP camera. Tentu saja Anda harus menghubungkan IP camera dengan perangkat DHCP server ini menggunakan kabel LAN atau melalui koneksi WIFI (jika ada). Kurang lebih konfigurasi jaringan mini LAN-nya adalah sebagai berikut :

Langkah ketiga, cari IP address yang diberikan DHCP server kepada IP Camera. Caranya ada dua, dapat melalui menu yang ada di perangkat DHCP server atau melalui software ‘IPScan’. Cara yang pertama, dari  laptop Anda (laptop harus terhubung dengan DHCP server juga), gunakan web browser untuk masuk ke menu DHCP server. Kemudian cari IP-IP mana saja yang terhubung DHCP server melalui menu yang ada di perangkat DHCP server tersebut. Cara kedua , gunakan aplikasi ‘IPScan’. Aplikasi ini bersifat freeware dan portable, jadi Anda tidak perlu menginstalnya. Silahkan googling sendiri untuk mencari software tersebut, namanya ‘Angry IP Scanner’). Cara menggunakannya cukup isikan range IP yang akan Anda cari dan tekan tombol ‘Start’. Nantinya semua IP akan di-‘ping’ oleh aplikasi ‘ipscan’ tersebut. JIka perangkatnya aktif (dalam hal ini adalah IP Camera), perangkat tersebut akan me-‘reply’ ping tersebut dan otomatis akan dicatat IP-nya oleh aplikasi ‘ipscan’. Dengan tools ini akan menghemat waktu Anda dalam mem-‘ping’ range IP yang demikian banyaknya. Saya merekomendasikan cara yang kedua ini karena lebih mudah, lebih simpel dan menghemat waktu.

Langkah keempat, jika sudah ketemu IP address dari IP camera maka Anda tinggal mengakses IP tersebut menggunakan web browser favorit Anda (Chrome, Firefox, IE, dll) dan meng-explore menu-menu yang tertampil sesuai kebutuhan.

Sudah selesai, Alhamdulillah… Semoga bermanfaat.

Nikmati artikel dan tutorial teknologi berkualitas hanya di saptaji.com. Artikel sebelumnya tentang picoPSU sebagai alternatif power supply  ATX dapat Anda baca di  https://saptaji.com/2014/07/01/pico-psu-si-mungil-pengganti-power-supply-atx/

Saptaji, ST. M.Tr.T

a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com