Fiber Optik banyak dijadikan sebagai media transmisi data utama atau backbone karena mampu menampung bandwidth yang lebar bahkan bisa dikatakan tak terbatas (tergantung kecepatan perangkat transmitter/receiver-nya). Beberapa perangkat MUX (multiplexer) yang digunakan di Indonesia sudah ada yang mencapai STM-4, 16 bahkan ada yang STM-64, namun belum ada yang menembus STM-128. Selain sebagai backbone, ada juga yang menggunakannya untuk menggelar jaringan inner city, seperti yang dilakukan beberapa ISP di kota besar. Untuk implementasi seperti ini tidak perlu menggunakan perangkat dengan bandwidth besar (semakin besar kapasitas bandwidth sebanding dengan harganya), cukup disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Seiring dengan harga yang semakin ekonomis dan biaya penggelaran jaringan yang semakin turun, fiber optik semakin menjadi alternatif utama sebagai media transmisi data para provider data telekomunikasi. Disamping itu fiber optik juga bebas interferensi (karena menggunakan media cahaya, beda dengan radio wireless), dan dapat menampung bandwidth data yang lebar.
Sejalan dengan penggunaannya yang semakin meluas, perlu adanya sistem monitoring yang mampu mendeteksi putus tidaknya kabel fiber optik ini atau bahkan mendeteksi jika adanya bending (tekukan) kabel. Bending sedikit saja dapat mengubah nilai attenuasi kabel yang pada akhirnya dapat mengurangi power yang diterima receiver dan mengakibatkan data error/consistency error. Ditambah lagi dengan banyaknya node yang menggunakan fiber optik, membutuhkan alat/sistem yang praktis yang mampu memonitor semua node secara simultan dan real time, untuk penanganan gangguan secara cepat. Mungkin bagi Anda yang sudah banyak berkecimpung di dunia per-fiber optik-an, sudah lebih dulu mengenal OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) untuk mengukur power, attenuasi dan jarak putus kabel. Namun alat ini mahal, bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta, dan tidak bisa ‘ditembakkan’ terus-terusan untuk mendeteksi kabel fiber optik putus. Jika Anda sedang mencari sistem NMS (Network Monitoring System) Fiber Optik untuk multi node yang murah namun tidak murahan, sistem yang saya rancang berikut ini mungkin cocok untuk Anda.
Sistem ini, sesuai judul artikel, adalah mengubah kabel fiber optik menjadi media transmisi paket data IP secara transparent (Anda harus mengalokasikan satu core fiber optik sebagai media indikator kabel putus/bending) menggunakan FO2Ethernet Media Converter.  Setelah dikonversi menjadi ‘kabel data’ biasa, fiber optik dapat dilewatkan protokol TCP/IP, salah satunya adalah ‘Ping’. Dengan menambahkan IP device sebagai dummy disisi far end, dan melakukan ping ke device ini maka server dapat mendeteksi jika ada kabel putus/bending dengan jalan mengukur reply data hasil dari aktivitas ping. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat gambar di bawah.
Dari desain sistem di atas, jika software di server mendeteksi ‘Reply time out’ atau ping time yang tinggi akan langsung melakukan dispatch alarm melalui SMS kepada field engineer atau nomor-nomor yang telah didaftarkan di software. ‘Reply time out’ merupakan indikasi kabel fiber optik putus, sedang latency/ping time yang tinggi merupakan deteksi kabel bending. Berikut ini tampilan software yang sudah saya buat, berikut capture SMS yang diterima field engineer
Jika Anda tertarik dengan desain sistem di atas, dapat menghubungi saya di daftar kontak yang tertera di blog saya ini.
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
Inovasi yang sangat menarik. Mas Sapta apakah dengan aplikai ini bisa langsung memberikan informasi jarak putusnya??? jika ia akan sy contac mas lebih lanjut. Kebetulan sy di bidang telekomunikasi juga cmn lagi mencari inovasi di bidang optic.
bisa mas, ini saya lagi develop NMS (Network Monitoring System) buat ngukur jarak putus kabel FO + mapping di google map
Asalkan ada data HO nya tinggal di otdr nantinya jarak putus nya bakal ketauan tinggal trace jalur sesuai data maps
kalo jalurnya lurus mah enak mas, bisa kayak gitu
inovasi keren.mas,kalo misalkan dialokasikan 4 core fiber optik apa juga bisa?
dear pak Ajie
bisakah kita mengecek fo tanpa adanya bandwith? saya ada case panggunaan fo dari basebandunit ke remote unit menggunakan fo, bila fo itu putus bisakah terdeteksi?
trims
furqon
sepertinya bisa
Dear mas Aji,
saat ini saya sedang searching sebuah alat/sistem yg bisa mendeteksi masalah (putus) jaringan FO cable dan saya interest dgn sistem yg mas Aji buat. alat/sistem yg saya maksud diatas akan kita gunakan utk memonitor jaringan FO bawah laut agar bisa transmited jika ada jaringan yg terputus beserta posisi FO yang putus ada di kuadran berapa (koordinat). bisa saya minta no telp mas Aji, ini no telp saya
T : (021)51290528
M : 085888333911
saya tunggu jawaban dari mas Aji, Terima kasih
baik pak. Saya juga telah mengembangkan alat yang sudah bisa mengukur jarak putus kabel fiber optik dan sekaligus switch/handover ke core yang lebih bagus (redundancy)
mas aji salam kenal,
apakah alat otdr ini sudah dibuat lokal ?
sudah
Pak Saya Ingin bertanya dan mohon bimbingan, saya sedang menyusun skripsi tentang “menentukan titik putus sinyal pada saluran fiber optik akibat bending” apakah penggunaan simulasi dengan alat Eth – FO Converter bisa disimulasikan utnuk mengukur bending ? seperti membaca data Rx/Tx Power dan juga titik terputusnya sinyal. Makasih Pak 😀
ngga bisa mas. Ethernet to FO hanya bisa mendeteksi event putusnya aja, tidak bisa menentukan titik putus kabel FO-nya ada dimana. Untuk keperluan ini bisa menggunakan OTDR. Ethernet FO ini juga tidak bisa membaca Tx/Rx power (bisa menggunakan OTDR atau power meter)
Terimakasih atas informasinya pak aji saya mau tannya kalau untuk deteksi RX TX dari OTB apakah bisa menggunakan OPM dari satu sisi di 1 OTB, berapakah nilai max & min RX/TX yg biasa dipergunakan ?
bisa aja mas, tapi infrastruktur jaringan dan kehandalan sistem perlu diperhatikan ya. Yg sy maksud begina: 1. Infrastruktur sistem deteksi FO cut dg power meter (OPM): –> kalo menggunakan OPM, berarti sisi far end harus ada laser source-nya. Kan, ngga mungkin pake source dari core yang ada traffic-nya kan? kecuali menggunakan splitter. Tp ingat, kalo misalnya menggunakan splitter ada loss setidaknya 1-3 dB. Nah, desain infrastruktur ini harus diperhatikan jika menggunakan sistem OPM 2. Kehandalan sistem deteksi FO cut: –> kalo menggunakan sistem OPM (dan laser source) untuk sistem deteksi FO cut yang real time, kira-kira berapa lama, alatnya (OPM+laser… Read more »
dear mas aji…
sya sangat tertarik dengan metode pendeteksian kabel fo yang putus ini, untuk membuat program fo monitoring itu menggunakan software apa ya?
saya bikinnya pake delphi
aslamulaikum mas, untuk anggran software tersebut berapa ya mas?
waalakumsalam wr.wb. WA aja ke 081910026910 aja ya mas
Om bisa cek k daerah saya ga…
Sya btuh bntuan ngecek kabel fo
maaf, sementara belum bisa pak
wah mantap pak Ajie, softwarenya bisa diinstall di pc server dan jalan terus menerus?
bisa aja mas
Perkenalkan sy Moris.