Setelah berfoto ria dengan tongsis di Merlion Park, kami melanjutkan perjalanan ke Garden by The Bay. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya kurang lebih ‘Taman di tepi pantai’ (bener ga sih he he he…). Taman ini masih berada di kawasan Merlion Park di Marina Bay, jadi memang beneran di pantai sih :). Karena saking luasnya taman ini dengan berbagai macam keanekaragaman hayati dan berada di jantung kota Singapura, taman ini sering disebut dengan taman hutan kota. Sayang sekali ya, di Indonesia belum ada taman seluas dan sebagus ini di tengah kota. Padahal selain untuk menambah keindahan kota, juga dapat berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyuplai ribuan oksigen ke warganya.
Baiklah, untuk menuju Garden by The Bay dari Merlion Park Anda dapat berjalan kaki sekitar 2-3 km dengan waktu setengah jam. Lumayan capek juga sih, tapi ya ngga apa-apa, sekalian olahraga. Yang kasihan anak dan istri saya :). Ketika sampai di lokasi ternyata ada stasiun MRT yang dekat, yakni stasiun ‘Bayfront’. “Waduh, kenapa ngga naik MRT aja ya tadi” , gumam saya dalam hati sambil melihat peluh istri saya yang sebesar bulir padi :). Dari stasiun MRT Bayfront tadi sudah dibuatkan semacam jalur feeder atau lorong khusus untuk menuju lokasi taman. Dan di lorong tersebut kanan kirinya ditempeli semacam stiker/foto beraneka ragam jenis bunga dan tanaman. Kami pun tak ketinggalan mengabadikan momen ini.
Dari feeder MRT kami naik lift menuju lokasi taman. Hmm, memang taman ini cukup luas dan disediakan semacam mobil kereta untuk mengantar pengunjung untuk mengitari seluruh kawasan taman. Kami pun naik kereta tersebut menuju ‘jantung’ yakni semacam kubah tempat pembudidayaan tanaman langka. Setelah puas menikmati pemandangan di kubah, kami pun jalan-jalan menikmati keindahan taman. Dan yang paling excited adalah menara berbentuk pohon yang dirancang sedemikian rupa dengan arsitektur yang eye catch dan merepresentasikan tetenger taman. Anda bisa menyaksikannya pada foto di bawah. Tampaknya akan semakin tampak indah ketika malam hari, karena ‘pohon’ menara tersebut dihiasa lampu yang berwarna-warni.
Secara edukasi, Anda dapat mengajarkan kepada buah hati Anda tentang bermacam-macam tanaman dan bunga. Jadi sambil bertamasya, Anda juga dapat memberikan ‘pelajaran’ tanpa disadari buah hati Anda. Ohya, jangan kuatir Anda akan kesasar di taman ini, karena navigasi yang disediakan pengelola cukup memudahkan pengunjung untuk menikmati taman.
Sekitar dua jam lebih kami menikmati rindangnya taman di tengah hawa panas kota Singapura, kamipun melanjutkan perjalanan ke destinasi terkenal lainnya di Singapura, yakni pulau Sentosa dan Universal Studios. Tak lupa kami berdoa semoga kota-kota di Indonesia segera mengadopsi konsep taman hutan kota mengingat Indonesia juga tidak kalah koleksi flora dan faunanya, serta tidak kekurangan arsitek/planolog yang siap merancang taman kota yang bercirikan khas Indonesia. Semoga…. (harus dong, masa’ kalah sama Negara ‘kecil’ Singapura he he he)
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com