Fiber optik banyak digunakan sebagai jalur backbone data digital. Di samping karena sanggup membawa data dengan bandwidth besar (orde GB) juga karena sifatnya yang kebal noise (karena menggunakan cahaya sebagai media transmisi data), sehingga dapat menjangkau jarak yang relatif jauh (orde km).
Karena sifatnya yang membawa data backbone, peranan fiber optic ini menjadi sangat vital dalam operasional suatu provider data digital, katakanlah operator telco (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL, dll), ISP (Internet Service Provider), atau provider TV digital yang sekarang ini sedang gencar berpromosi. Untuk itulah diperlukan alat untuk mendeteksi kapan kabel fiber ini putus atau tidak, supaya dapat mempercepat penangananya (MTTR = Mean Time to Repair) dan service ke pelanggan tidak terganggu.
Adalah suatu alat yang dinamakan fiber detector yang mampu mendeteksi fiber core putus atau tidak. Hebatnya, alat ini bekerja tanpa sedikitpun masuk ke sistem transmisi optiknya dan hanya di-klem (clamp) di sisi luar fiber optik. Prinsip kerjanya kurang lebih sama dengan pengukuran arus menggunakan tang ampere. Jadi alatnya cukup ‘dikalungkan’ ke kabel (kalau tang ampere) atau fiber core (kalau fiber detector). Hanya saja, alat ini hanya dapat mendeteksi ada event fiber cut (kabel fiber putus) kalau ada traffic data yang lewat di fiber core-nya. Jadi harus ada perangkat TX dan RX di sisi ujung kabel fibernya. Tanpa ada traffic, alat ini tidak akan dapat mendeteksi event fiber cut. Jadi bisa dikatakan, alat ini juga berfungsi sebagai pendeteksi traffic data yang lewat di fiber core. Bahkan, alat ini juga bisa mendeteksi arah traffic datang dari mana, apakah dari sisi kiri ke kanan (forward), atau sebaliknya (reverse). Mungkin ini akan berguna dalam sistem yang akan Anda monitor.
Jika masih bingung dengan cara kerja alat ini, Anda dapat membayangkan ada sebuah pipa dengan air yang mengalir di dalamnya. Pipa adalah ilustrasi fiber core dan air adalah data (cahaya) yang lewat di dalamnya. Nah, ketika pipa (fiber) putus, otomatis tidak ada lagi aliran air (aliran/transmisi data). Saat inilah alat fiber detector ini bekerja. Bagaimana jika pipanya tidak ada aliran air, dan saat itu pipanya rusak/putus? Alat ini tidak akan mampu mendeteksinya. Jadi dibutuhkan aliran air (data/cahaya) agar dapat dideteksi event pipa (fiber) putus.
Berikut ini adalah percobaan yang saya lakukan untuk menguji cara kerja alat pendeteksi kabel fiber optik putus ini. Alat dan bahan :
- Laser source untuk simulasi ada/tidaknya traffic di fiber core
- kabel fiber optic single core
- fiber detector non invasive/disruptive
- multimeter
- power supply 5 VDC (saya menggunakan powerbank)
- kabel jumper secukupnya
Berikut hasil percobaannya :
Saat ada traffic (laser source hidup)
Perhatikan bahwa multimeter menunjukkan angka 0 V saat ada traffic yang melewati fiber core
Saat tidak ada traffic (laser source mati)
Perhatikan bahwa saat tidak ada traffic yang melewati fiber core, multimeter menunjukkan angka 3,3 V (logic ‘1’)
Nah, perbedaan level tegangan logical inilah yang digunakan sebagai deteksi awal (early warning) jika ada event fiber cut. Anda dapat dengan mudah menghubungkan alat ini ke sistem yang lebih besar (NMS = Network Monitoring System) yang dimiliki oleh provider data (telco, ISP, dll).
Untuk lebih jelasnya tentang eksperimen di atas, dapat Anda lihat video sebagai berikut :
Jika Anda membutuhkan alat ini, dapat menghubungi saya di no 081910026910. Alat ini juga dapat dihubungkan dengan sistem OTDR yang akan otomatis menembak cahaya untuk mengetahui titik lokasi kabel fiber putus, sesaat setelah ada event fiber cut. Anda juga dapat menghubungi saya jika membutuhkan alat/sistem ini :). Alat ini custom ya, dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Kelebihan :
Non contact/invasive/disruptive
Tidak menambah loss pada perangkat yang in service
Tidak mengganggu sistem/perangkat yang in service
Dapat mendeteksi arah transmisi data  (kanan ke kiri atau sebaliknya)
Spesifikasi :
Power supply : 5 VDC
Konsumsi arus : 250 mA
Output : 1 Digital Output (0 V saat ada traffic data, 3,3V saat tidak ada traffic)
Dimensi : 11 x 5 cm
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
fiber detectornya bisa beli dimana ya gan?
beli di saya mas, he he. hubungi contact sy jika berminat
Assalamu’alaikum,
Maaf KK, kabel optik adik saya sering di putus seseorang (lebih 8x) Krn persaingan bisnis internet. Mohon solusinya apakah alat ini mampu mendeteksi dgn jarak lebih dari 1 km, agar kami bisa segera menuju lokasi pemutusan dan menangkap pelakunya. Krn adik Saya sangat merugi dan juga pelanggan2nya. Tksh