IoT (Internet of Things), Ketika Semua Perangkat Terhubung Internet

IoT atau Internet of Things adalah teknologi untuk menyatukan semua perangkat (‘things’) melalui media internet. Kata kunci dalam teknologi adalah ‘connectivity’ dan objek dari connectivity itu sendiri. ‘Connectivity’ atau dalam bahasa kita adalah ‘konektivitas’, artinya media untuk menghubungkan semua perangkat. Secara harfiah, konektivitas IoT adalah melalui internet, namun teknologi ini dapat dengan mudah diimplementasikan dalam intranet/LAN. Basically, konektivitas yang didukung adalah media perantara yang menggunakan protokol TCP/IP sebagai carrier-nya. Yang kedua, objek konektivitas yang kita sebut sebagai ‘Things’ atau terjemahan tekniknya adalah ‘perangkat’. Things/perangkat ini bukan sembarang perangkat namun tentunya yang sudah mendukung konektivitas TCP/IP.

iot-overview

Topologi Teknologi IoT

Pada implementasinya, sebuah sistem IoT tidaklah cukup membutuhkan dua hal di atas (konektivitas dan perangkat). Sebuah sistem minimal IoT membutuhkan sebuah server yang dalam terminologi IoT disebut sebagai ‘broker’. Walaupun sebenarnya secara spesifik antara server dan broker adalah berbeda, namun untuk sementara kita anggap sama (nanti akan saya jelaskan pada paragraf berikutnya).  Broker ini nantinya bekerja sebagai penghubung antar perangkat, Kurang lebih topologinya adalah sebagai berikut.

iot-broker-topologi

Perhatikan pada gambar bahwa broker berfungsi sangat sentral dalam teknologi IoT. Karena itulah ada semacam misleading disamakannya ‘server’ dengan ‘broker’. Ketika sistem IoT Anda semakin kompleks, sepertinya Anda harus mulai memisahkan pengertian antara ‘server’ dan ‘broker’. Katakanlah Anda membuat sistem monitoring posisi kendaraan berdasarkan koordinat (Fleet Management). Anda tentunya membutuhkan ‘tempat’ untuk menyimpan data, mengolah data tersebut dan menampilkan data secara visual dan interaktif (salah satunya melalui web). Nah, dalam terminologi seperti ini, Anda akan membutuhkan sebuah ‘server’. Kurang lebih berikut adalah topologinya.

iot-server-broker-topology

Untuk implementasinya, antara broker dan server bisa berada di satu tempat (satu IP address) atau bisa jadi berbeda lokasi (beda IP address). Anda bisa menggunakan private server–public broker atau share server–private broker, dedicated server+broker, atau kombinasinya lainnya. Tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan sistem IoT Anda.

Terakhir, mungkin kita bertanya-tanya, mengapa ada teknologi ini atau mengapa kita harus menggunakan teknologi ini bukan metode lain? Jawaban to the point –nya, adalah karena mahal dan terbatasnya IP public. Coba kalau kita harus memonitor 1000 perangkat dengan 1000 IP public, sudah terbayangkan berapa investasi yang harus kita keluarkan. Dengan teknologi IoT, kebutuhan terhadap IP public (di sisi perangkat) sudah tidak lagi relevan, karena yang terpenting adalah konektivitas internet tadi. Ketika perangkat Anda sudah terhubung internet entah melalui WIFI hotspot, modem GSM atau yang lain, itu sudah lebih dari cukup untuk tergabung dalam ekosistem IoT. Dengan demikian investasi dapat ditekan dan jangkauan jaringan dapat lebih expandable. Mengapa ini bisa terjadi? Jawabannya sudah ada di gambar-gambar di atas, yakni adanya broker. Karena memang itulah tugas sebuah broker. Ia menjembatani komunikasi antar perangkat yang tidak memiliki IP public namun bisa terhubung internet. Karena fleksibility sistem IoT inilah, teknlogi ini sekarang lagi booming dan menggantikan teknologi usang sebelumnya.

Demikian sedikit overview tentang teknologi IoT, pada artikel berikutnya akan saya jelaskan secara riil implentasi teknologi Iot menggunakan Arduino, Raspberry, atau PC sebagai ‘Things’-nya dan penggunaan beberapa public broker yang dapat dipakai secara gratis buat percobaan. Stay tune  on my blog 🙂

0 0 votes
Article Rating

Leave a Reply

6 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
defi

Kak,saya tugas akhirnya tentang pengukuran kualitas udara brrbasis IoT. Kemudian hasilnya bisa dibaca lewat android.kira2 sensor untuk mengukur gas CO sama Pb apa ya? Dan arduino yang digunakan arduino apa (mikrokontroler)?

krisnal

helow mas ajie, mohon bantuan ni untuk tugas akhir saya tentang sistem deteksi kualitas air pada tangki kapal laut berbasis IoT, kira2 sensor apa aja yang di gunakan dan untuk deteksi racun sensor apa ya?. untuk microcontrollernya saya gunakan arduino mega, mudul wifinya sy gunakan ESP8266……

biyan

Mas aji mau nanya mas : misal arduino saya sudah tertanam code webserver dengan memakai ESP8266 dan arduino mega. Dan sudah bisa bisa saya akses melalui network lokal. Saya memakai ISP dengan router mikrotik, topologinya si arduino ini berada dibawah router, selama saya akses dengan jaringan lokal akan selalu lancar, nah yang saya tanyakan : bagaimana caranya biar saya bisa akses dari luar misal pake jaringan modem indosat sedangkan router saya IP nya dinamic (pakai ISP – biznet). apakah saya perlu hosting mas? misal saya sewa server, bagaimana caranya si server tersebut meneruskan perintah ke device saya yang berada dibawah… Read more »

6
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x