Jika Anda sering mengerjakan project yang berkaitan dengan IoT (Internet of Things), pasti Anda akan sering berhubungan dengan dashboard untuk menampilkan data yang dikirim device IoT Anda. Pada umumnya dashboard ini berbasis web, namun Anda juga bisa membuatnya berbasis aplikasi desktop. Semuanya tergantung pada desain dan kebutuhan project IoT Anda
Thingsboard ini bisa menjadi solusi alternatif buat Anda yang tidak familiar dengan bahasa pemrograman. Cukup dengan klak-klik sana sini, drag and drop Anda bisa menciptakan sebuah dashboard IoT yang akan terlihat profesional. Anda tidak perlu menguasai bahasa pemrograman di sini, tapi jika Anda bisa (khususnya Javascript), tentu akan sangat membantu ketika Anda membutuhkan sedikit kustomisasi pada dashboard Anda.
ARSITEKTUR THINGSBOARD
Mungkin akan sedikit saya gambarkan dimana letak Thingsboard ini berada dalam topologi teknologi IoT supaya Anda lebih jelas sewaktu mendesain project IoT Anda
Dari gambar di atas, Thingsboard ini setidaknya punya dua fungsi utama yakni sebagai broker dalam terminologi IoT (core services) dan sebagai web presentation/penyaji data (web UI). Jadi Anda dapat mendefinisikan dua hal tersebut dalam project IoT Anda. Jika Anda kesulitan, Thingsboard juga sudah memberikan beberapa contoh project yang mungkin mendekati kebutuhan Anda. Thingsboard ini selain menyediakan ‘Live Demo’ yang siap pakai, juga menyediakan installer yang bisa diinstal di komputer Anda sendiri (dengan OS Windows, Linux, atau bahkan di Raspberry Pi) maupun paket plugin yang ready to install di layanan cloud berbayar seperti Digital Ocean.
Untuk mendapatkan semua fitur-fitur Thingsboard, Anda cukup registrasi sebagai user (tekan tombol ‘Try It Now” kemudian untuk mudahnya pilih ‘Live Demo’ kemudian ‘Sign Up’ atau Login jika sudah terdaftar). Di Thingsboard ada dua macam tipe service, yakni Community Edition (CE) dan Professional Edition (PE). Sesuai namanya Anda tentu sudah dapat menebak kalau CE adalah layanan free alias open source sedangkan PE adalah layanan berbayar. Tentunya fitur keduanya juga akan berbeda, namun setelah saya coba, untuk layanan CE sudah lebih dari cukup dari yang selama ini saya butuhkan.
Oke, saya rasa sudah cukup untuk pengenalan thingsboard sebagai dashboard untuk project IoT Anda, sebaiknya langsung dicoba aja dan dipraktekkan untuk menunjang efisiensi project IoT Anda. Sebagai tambahan, Thingsboard ini mendukung banyak protokol IoT semisal MQTT, CoAp maupun RESTful (HTTP request). Jadi memang cukup fleksibel thingsboard ini dibandingkan kompetitornya, katakanlah Thingspeak. Dan satu lagi, Thingspeak sekarang ini sudah berbayar, tidak seperti dulu lagi saat masih free. Semoga Thingsboard tidak demikian ya, begitu usernya sudah banyak, eh tahu-tahu langsung disuruh bayar :). Next tutorial nanti akan coba saya jelaskan lebih dalam untuk penggunaan Thingsboard ini.
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com