Contents
Untuk kebutuhan listrik yang besar (misalnya untuk dunia industri) biasanya menggunakan tegangan AC 3 fasa (3-phase). Masing-masing fasa listrik ini biasanya dinamakan fasa ‘R’, ‘S’, ‘T’ (plus ‘N’ untuk ‘Netral’). Dalam terminologi gelombang sinus tegangan AC 220 V, masing-masing fasa ini berbeda sudut fasa sebesar 1200C. Untuk wiringnya ada yang menganut topologi star, ada yang delta (segitiga). Tapi dalam artikel tidak membahas lebih detail mengenai listik 3 fase ini, namun lebih ke arah bagaimana dapat mendeteksi tegangan tiap fasa ini menggunakan Arduino. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan modul sensor/detektor tegangan AC 1 fasa sebanyak tiga buah untuk masing-masing fasa. Namun hal ini mungkin sedkit kurang praktis dari sisi kerapian sistem. Ada baiknya Anda langsung menggunakan modul sensor tegangan AC 3 fasa, sehingga sistem terlihat lebih kompak dan simpel.
Modul sensor detektor tegangan PLN 220 VAC 3 Fasa
Modul ini berbasis optocoupler H11AA1 (sama seperti modul 1 fasa) sehingga aman untuk rangkaian/sistem Arduino yang berada di sisi output. Jadi dengan adanya optocoupler ini, sisi input opto dan sisi outputnya terpisah (isolated) sehingga tidak mengganggu (interference) satu sama lain. Karena yang dideteksi ada 3 fasa, maka optokopler H11AA1 juga sejumlah 3 untuk mendeteksi masing-masing fasa. Perlu diperhatikan bahwa modul ini hanya digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya tegangan ya, tidak sampai mendeteksi fasanya. Oke, berikut ini tampilan modulnya.
Percobaan deteksi tegangan PLN 220VAC 3 Fasa
Untuk menggunakan modul sensor tegangan AC 3 fase ini, alat dan dan bahan yang dibutuhkan adalah sbb:
- Arduino Uno, beli
- Kabel jumper male to male secukupnya, beli atau beli
- Modul sensor detektor tegangan AC bolak balik 3 fasa, beli
Kemudian rangkailah modul sesuai gambar di bawah:
Catatan: Berhubung listrik di rumah hanya 1 fasa, maka dalam percobaan ini saya memparalelkan tegangan PLN untuk masing-masing terminal RST.
Warning: Harap berhati-hati dalam melakukan percobaan ya, karena tegangan yang digunakan adalah tegangan tinggi (220V AC)
Jika sudah selesai sekarang kita beralih ke sisi software menggunakan Arduino. Untuk script arduino kurang lebi sama pada percobaan deteksi tegangan PLN 1 fasa yang lalu, hanya kita ‘kalikan’ tiga saja sbb:
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(115200);
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
byte r=digitalRead(2);
byte s=digitalRead(3);
byte t=digitalRead(4);
if (r==0) Serial.println("PLN-R ON");
else Serial.println("PLN-R OFF");
if (s==0) Serial.println("PLN-S ON");
else Serial.println("PLN-S OFF");
if (t==0) Serial.println("PLN-T ON");
else Serial.println("PLN-T OFF");
Serial.println(" ");
delay(1000);
}
Demo video
Demikian sedikit tutorial cara mendeteksi tegangan PLN 3 fasa dengan Arduino dengan cara yang aman dan mudah. Modul ini dapat Anda gunakan untuk sistem smart home atau smart building, Automatic Mains Failure (AMF) atau kebutuhan lainnya. Semoga bermanfaat.
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com