Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, ‘Membangun Jaringan LAN Lewat Kabel Listrik dengan PLC (Power Line Carrier)‘. Nah, pada artikel kali ini akan coba jelaskan secara lebih detail bagaimana membangun jaringan LAN sederhana melalui kabel listrik dengan mempraktekkannya langsung. Sebagai pengantar, data, dalam hal ini menggunakan protokol TCP/IP akan dimodulasi melalui jaringan kabel listrik menggunakan teknologi PLC (Power Line Carrier). Anda dapat membuat sendiri alatnya atau kalau ingin tinggal beli modemnya seharga kurang lebih 300-400 ribu di toko-toko komputer terdekat.
Untuk persiapan, sediakan 2 modem PLC, 2 buah laptop, 2 kabel UTP sebagai bahan percobaan. Kita akan membangun sebuah jaringan LAN sederhana dengan topologi Point to Point (P2P/PTP) antara 2 laptop. Cara menguji dua laptop ini apakah sudah terhubung secara LAN cukup sederhana, yakni dengan saling menge-PING antara keduanya. Baiklah, mari kita mulai percobaannya.
Praktek Membangun Jaringan LAN Via Kabel Listrik
1. Pasang modem PLC di soket listrik. Antar modem boleh berdekatan, boleh berjauhan, yang terpenting adalah masih berada di bawah jaringan trafo induk yang sama.
2. Setting IP laptop sebagai berikut
IP laptop 1 : 192.168.1.1
IP laptop 2 : 192.168.1.2
Netmask keduanya sama yakni 255.255.255.0
Cara setting IP laptop udah pada tahu kan? Jika Anda menggunakan Windows 7, Anda dapat menyetting IP laptop melalui Control Panel | Network and Sharing Center | Change Adapter Setting (sebelah kiri) | Local Area Connection (klik ganda) | Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
Kedua laptop disetting berada di subnet class yang sama agar bisa langsung berkomunikasi jika physical layer-nya sudah establish.
3. Plug in kabel UTP yang udah jadi (beli aja yang udah jadi ya, daripada bikin sendiri malah jadi repot he he) masing-masing dari modem ke port RJ45 (LAN) di laptop. Ohya, tipe kabel sebaiknya yang straight, kalau yang cross saya belum pernah coba.
4. Sampai dengan langkah di atas, sebenarnya kedua laptop sudah saling terhubung secara LAN melalui kabel listrik. Langkah berikutnya adalah menguji jaringan topologi PTP yang tadi kita bangun, dengan cara saling menge-ping antara keduanya. Caranya, pada kotak search tepat di atas START menu ketik ‘cmd’ (tanpa tanda petik) sampai muncul jendela command prompt. Setelah itu ping ke 192.168.1.2 dari laptop dengan IP 192.168.1.1 (dan juga sebaliknya). Harusnya ada ‘reply’ di sana jika LAN sudah establish.
Selesai. Selamat, Anda sudah berhasil membangun jaringan LAN via kabel listrik. Anda dapat mengembangkannya dengan jaringan yang lebih kompleks di rumah atau kantor Anda. Misalnya jika Anda berlangganan internet dari ISP, dari modem/router dapat Anda plug-in ke modem PLC, nah tiap client yang ingin terhubung internet tinggal ‘colok’ modem PLC ke soket listrik, kemudian plug-in kabel UTP dari modem PLC ke laptopnya. Karena komunikasi data via LAN yang menggunakan protokol TCP/IP maka semua service yang menggunakan TCP/IP bisa pula dilakukan, seperti file sharing, printer jaringan, VoIP, transfer file, dll. Semua dilakukan di bawah jaringan kabel listrik!. Untuk masalah kecepatan data, tergantung modemnya. Yang terbaru, modem PLC sekarang bisa mencapai 300 Mbps, lebih cepat dari Fast Ethernet yang hanya 100 Mbps atau WIFI dengan throughput sekitar 30 Mbps. Selamat berkreasi…
Pertanyaannya, kira-kira kalau listrik mati, LAN nya masih jalan ga ya? 🙂 silahkan dijawab di komentar di bawah ……  🙂
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
Lha modem PLC nya ngambil daya dari mana Pak? Apa dari komputer apa dari listrik? Sepertinya itu yang menjadi masalah kalo mati lampu apa masih bisa koneksi. Dan sepertinya dari listrik karena ngga mungkin ngambil daya dari komputer lewat kabel rg45
inggih, pak dosen 🙂
Mas Ajie, kalau di lihat secara topologi jaringan prinsip PLC ini masuknya kemana ya.. trus kalo di aplikasikan untuk di perkantoran misalnya dengan 100 client supaya speed data/transfer ratenya tetap stabil konfigurasinya seperti apa ya..? terimakasih…
menurut sy termasuk jaringan ‘mesh’.
utk masalah kestabilan, sy blm pernah mencoba sampai 100 client. Tp scr logika, krn protokol yg digunakan adl TCP/IP, maka collision data dpt ditekan seminim mungkin. Dr sisi hardware krn dibuat oleh pabrikan besar sy pikir hal spt ini sdh dipikirkan sama pembuatnya.
Utk konfigurasinya ttp sama, satu node socket listrik satu modem PLC, bisa disambungkan ke hub/switch agar bisa diakses byk client
Modemnya beli dimana ya
di toko komputer terdekat
Ini sungguh menjadi inspirasi baru.
Mas, modemnya modelnya apa ya…?
bisa di googling aja, banyak kok di pasaran ….
Gimana kalo antar rumah?? yang melewati MCB dan Gardu Listrik (Trafo)
kalo antar rumah tapi di bawah trafo listrik yg sama, bisa digunakan. Tapi kalo sudah melewati trafo, tidak bisa digunakan karena tegangan kerja alat ini di 220 VAC. Mungkin harus ditambahkan konverter atau dijumper di sisi kabel UTP-nya
konverter gimana yang di pakai? atau di jumper dengan alat apa mas? jadi tambahan penasaran nih?
lha itu di atas sudah ada fotonya (modem PLC)
jadi stukturnya gini ya mas
ADSL>>Modem PLC TP LInk (Rumah 1)–MCB (Rumah 1)–TRAFO/GARDU–MCB (Rumah 2) >> Modem PLC TP Link (Rumah 2) >> PC/Laptop
gitu Ya??
Mohon Pencerahan
kalo melewati trafo/gardu ngga bisa mas
Mas itu TP LINK seri berapa? kok tidak ada di websitenya TP LINK?
TL-PA101
klo digunakan dikapal yang tegangannya dr diesel generator 110v apa bisa mas..?
harus dilihat spek modem PLC nya pak (saya ga hafal he he). Pada prinsipnya sih kalo tegangan AC bisa digunakan, tp sekali lagi harus lihat spek alat
Sorry nich bos modem plc lan ini bisa sya gunakan untuk server pulsa?
Tolong jelaskan caranya.terimakasih…
bisa aja mas tergantung topologi jaringannya
Untuk buat jaringan data internet via kabel listrik itu butuh alat ap lagi selain modem TP LINK DAn yg bagus TP LINK SERI Berapa?makasih
paling router dan modem buat koneksi internet (kalo dibutuhkan), kemudian switch dan kabel LAN. Utk serinya saya ga hafal, tapi ada yang udah bisa 300 MBps (melebihi fast ethernet yg hanya 100 MBps)
Mas Sap, tolong tanya Ruko Saya ada 3 Lantai, Setiap Lantainya akan ada komputer buat keluar masuk Stok, saya tertarik menggunakan LAN ini, servernya berada di lantai dasar. yang saya tanyakan, saya harus membeli berapa unit alat ini? 3 atau 4 unit?
Router (1 unit) –> Lantai1(1 Unit) –> Lantai 2(1 Unit) ?
atau
Router (2 unit : A + B) –> Lantai 1 (A) –> Lantai 2 (B) ?
butuh 4 unit pak, utk masing2 perangkat
Pak. Sapta, client saya mau nambah IP Camera ke slot NVR yang kosong.
Pertanyaannya, Apakah Alat ini bisa diaplikasikan ?
Device apa yang dikoneksikan ke modem ini ? Apakah IP Cameranya atau NVR nya ?
Terima kasih Pak.
bisa pak. Dua sisi (NVR + ip cam) harus ditambahkan alat ini
mas saya mau tanya, saya sudah punya PLC-nya, dan sudah mensetting IP addressnya, kok tidak bisa saling terkoneksi yah? (ping dari satu pc ke pc tidak konek/RTO)
coba tuliskan settingan kedua ip tersebut di sini (ip, subnetmask, gateway), bisa jadi kedua ip tersebut tidak berada dalam subnet/kelas IP yang sama, jd tidak bisa saling ngeping. Atau bisa jadi packet PING di blok sama firewall. Coba dimatikan dulu firewall di masing-masing komputer
saya mengikuti IP sama yang akang jelaskan di atas, siap kang nanti saya coba lagi!!! akang jual modem PLC-nya tidak?
smtr lg habis, ntar sy update di toko online saya
kapan ada barangnya kira”?
blm tau nih, kyknya masih lama 🙂
ijin share om
silahkan
wkkwkwkkw… bisa aja ni master yang satu ini…. udah serius baca….. eh kok endingnya… bikin ketawa sendiri….
🙂 terima kasih sudah berkunjung
listrik melalui modem tersebut bisa mengalirkan internet ? bagaimana kronologisnya boleh dishare pak, dan berapa mbps bw yang diangkatnya/ tks infonya
bisa mas, asal diujungnya dikasih router/modem yg terhubung internet maka semua client yg berada dalam jaringan PLC ini bisa terhubung internet.
Bandwidth tentunya tergantung kapasaitas paket berlangganan internetnya, tp kalo secara infrastruktur, PLC ini bisa ‘dialiri’ bandwidth mulai 85 Mbs, 100 Mbs, 300 Mbs bahkan yang terbaru udah ada yang mencapai 1 Gbps (tergantung spek modem).
Jadi gini, kalo misalkan kita berlangganan internet hanya 8 Mbps, internet yg mengalir ya tetap 2 Mbps walaupun perangkat PLC punya kemampuan 85 Mbps
kalo misal terjadi konslet listrik?
apakah akan merusak modem PLC nya atau bahkan merusak komputernya?
dan penanggulangannya bagaimana? apakah dengan menggunakan ELCB bisa mencegah kerusakan hal tersebut?
kalo ke komputer udah pasti ngga, tp kalo ke modem PLC-nya masih mungkin rusak. Lebih baik ditambahkan breaker buat jaga2
pak kalau range max 300M itu titik A -> B = 300M atau A -> B = 300M + C = 300M total 600M. kalu seperti itu bisa gak pak?
kalo langsung ngga bisa mas, harus ada dua pair modem untuk masing-masing span (A-B1 dua modem, B2-C dua modem, dengan titik B1-B2 passthrough aja pake kabel UTP tipe straight)
bila berbagi antar rumah dengan meteran listrik berbeda, bisa nggak mas?
intinya kalo melewati trafo ga bisa. Jadi perlu dilihat kondisi di lapangan dulu mas