Papan Arduino adalah sebuah papan elektronik yang berisi sistem minimum mikrokontroller seri ATMega atau ARM tergantung dari tipenya. Misalkan sebuah Arduino Uno didalamnya terdapat mikrokontroller ATMega328 (dapat juga diganti ATMega8/ATMega168), Arduino Mega/ Mega ADK menggunakan mikrokontroller ATMega2560, Arduino Micro menggunakan mikrokontroller ATMega32u4. Sedangkan papan Arduino yang menggunakan mikrokontroller ARM misalnya adalah Arduino Due yang menggunakan mikrokontroller Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3. Bahkan pada generasi terbaru, Arduino YUN, sudah mengadopsi sistem operasi Linux (Linino) pada chip Atheros AR9331 yang support OpenWRT.
Pada dasarnya sebuah Arduino memiliki ‘sistem operasi’ sederhana yang disebut bootloader. Bootloader ini berfungsi menjadi semacam BIOS (Basic Input Output System) pada komputer. Bootloader ini bertanggung jawab pada saat mekanisme pengisian program yang di Arduino disebut sebagai sketch. Ketika sketch selesai diunggah (diupload/diisikan) ke Arduino, maka tugas bootloader selesai dan digantikan oleh sketch tersebut. Kemudian jika nanti ada sketch baru yang diunggah ulang, bootloader kembali memerankan tugasnya agar sketch masuk ke flash memori mikrokontroller untuk kemudian mengambil fungsi sebagai ‘sistem operasi’ utama. Dengan cara ini, maka Arduino akan dapat melakukan proses pengisian program/sketch berulang-ulang sampai kapanpun (sampai IC mikrokontrollernya rusak tentunya :)). Namun upload cycle-nya jauh lebih banyak daripada mengisi program langsung ke IC mikrokontroller dengan cara ISP (In-System Programming).
Untuk mengunggah sketch (mengisi program) ke papan Arduino caranya cukup mudah. Sebagai contoh saya akan menggunakan papan Arduino yang bertipe UNO. Arduino Uno adalah papan Arduino yang paling popular dan paling banyak digunakan karena fiturnya cukup lengkap disamping harganya yang relatif murah. Namun, sebelumnya perlu Anda siapkan beberapa hal sebagai berikut.
– Software IDE Arduino, bisa Anda unduh di https://www.arduino.cc/en/Main/Software. Cara menginstal dan menggunakannya dapat Anda baca di sini. Pada tahap ini pastikan driver USB untuk papan Arduino sudah terinstal dengan baik
– Kabel USB tipe B. Kabel USB ini sama dengan kabel USB yang digunakan untuk printer. Kabel ini digunakan untuk mentransfer sketch Arduino-executable ke papan Arduino.
Setelah software dan hardware yang diperlukan sudah siap, kini saatnya untuk mencoba mengunggah sketch ke papan Arduino. Buka software IDE Arduino dan buka lah contoh program yang paling sederhana, yakni ‘Blink’ melalui menu File | Examples | Basics | Blink. Program ini sangat sederhana yakni ditujukan untuk menghidup-nyalakan LED di pin 13 Arduino secara bergantian (flip flop).
Langkah kedua adalah memastikan bahwa papan Arduino sudah terdeteksi oleh software Arduino. Caranya, lihatlah menu Tools | Port. Jika ada tulisan COMxx (xx menunjukkan nomor port), maka papan Arduino sudah terdeteksi dan siap digunakan.
Langkah terakhir, mulailah proses pengunggahan/pengisian sketch melalui menu Sketch | Upload atau melalui shortkey CTRL+U atau melalui shortcut tanda panah hijau.
Untuk mengetahui sketch sudah berhasil diunggah atau belum dapat Anda lihat di notifikasi di bagian bawah Sketch Editor. Dan jika ada kesalahan dalam pengunggahan baik itu karena hardware maupun kesalahan syntax program, pesan kesalahan akan ditampilkan jendela debug, jendela yang paling bawah. Demikian tutorial Cara mengunggah sketch ke papan Arduino, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan. Untuk lebih jelasnya tentang bagian-bagian software Arduino dapat Anda baca di artikel “Mengenal Bagian-bagian Software IDE Arduino” atau bisa juga dengan membeli buku ‘Mudah Belajar Mikrokontroller dengan Arduino’ yang sudah saya tulis secara runut untuk memudahkan pemahaman pembaca.
a Technopreneur – writer – Enthusiastic about learning AI, IoT, Robotics, Raspberry Pi, Arduino, ESP8266, Delphi, Python, Javascript, PHP, etc. Founder of startup Indomaker.com
Om, mau tnya klo kebalikannya gmn y? Jadi papan board ini sdh sy isi coding, trus mau sy keluarin di layar kmpter apa bisa om? Tks ilmunya 🙂
tinggal pake Serial.print (datanya); atau Serial.println (datanya);
tutorial selengkapnya bisa di baca di http://saptaji.com/2015/07/05/tools-serial-monitor-untuk-memonitor-data-serial-arduino/
Mau Tanya mas, kalau sketch yg kita pakai di arduino uno, bisa langsung di pakai di arduino mega 2560? Atau ada yg mesti di ubah? Trima kasih sebelum nya mas
langsung bisa mas.
mungkin yang perlu diperhatikan saat mau upload sketch, target board diubah jadi arduino mega2560
Mau tanya kalau mau upload HEX file ke arduino leonardo caranya gimana?
Mau tanya cara upload HEX file ke arduino leonardo r3 cara nya gimana? Pakai aplikasi apa?. Saya dah nyoba pakai xloader tapi uploading failed terus
kl upload file hex beda caranya dengan upload sketch mas. Harus lewat port SPI (MISO, MOSI, SCK) bukan lewat port serial (Tx Rx) seperti upload sketch. Kalo upload sketch itu kan istilahnya upload program kecil yg running under bootloader, beda dengan file HEX. Kalo file HEX itu semacam file executable untuk mikrokontroller yg sudah berwujud bahasa mesin (contoh: 10100001 dst). Jadi kalo kita bicara hex file kita udah berada di level ‘chip mikrokontroller’ bukan lagi bicara ‘arduino’ Untuk upload hex file caranya ada banyak, bisa pake bantuan modul downloader/programmer seperti usbasp, mk2, stk500, atau yg lain. Softwarenya juga ada banyak,… Read more »
Mas klo untuk mikrokontroller stm32 pakai programnya apa ya,.. ada tutor nya? terima kasih 🙂
stm32 belum pernah pakai mas, mungkin next akan saya pelajari